PENGGUNAAN ANTIHISTAMIN DAN OBAT LAINNYA PADA PASIEN DEWASA DI APOTEK SINAR MUTIARA APOTIK GUNUNG SINDUR, BOGOR
Abstract
Antihistamines are a class of drugs that can block the effects of histamine by blocking histamine receptors, in various allergic events. The use of antihistamines has a side effect of drowsiness, but this group is not recommended in the management of insomnia or difficulty sleeping because it can cause tolerance. The use of antihistamines is accompanied by other drugs to support the success of therapy, so it is necessary to monitor the use of antihistamines in remote areas such as Gunung Sindur through one of the pharmacies. This study was to determine the characteristics of antihistamine users, the purpose of use, class and type of antihistamines, and other drugs that accompany them. The study was conducted using purposive sampling and retrospective time on prescription data for 3 months from February to April 2022. The results showed that from 212 patient prescriptions using antihistamines, the most users were female patients (50,47%), an late teens age range between 19 to 25 years (38,7%), where sedative, the first generation antihistamine group such as CTM (Chlorheniramine Maleate) 54,88% more used than non sedative, 2nd generation antihistamines such as Cetirizine 45,12%. The use of antihistamines with the most indications for urticaria (14,63%), while the other drugs that most often accompanied it were the corticosteroid group (21,15%) where the most corticosteroid group was Dexamethasone 11,45%. Based on other types of drugs, the most is Glyceryl Guayakolat (12.18%) which is an expectorant. The use of antihistamines in the area is still dominated by the first generation, the use is also adjusted to the availability of drugs and the cost of treatment in the area.
ABSTRAK
Antihistamin adalah golongan obat yang dapat memblokir efek histamin dengan memblokir reseptor histamin, dalam berbagai kejadian alergi. Penggunaan antihistamin memiliki efek samping mengantuk, namun golongan ini tidak dianjurkan dalam penatalaksanaan insomnia karena dapat menimbulkan toleransi. Penggunaan antihistamin disertai dengan obat lain untuk menunjang keberhasilan terapi sehingga perlu dilakukan pemantauan penggunaan antihistamin di daerah terpencil seperti Gunung Sindur melalui salah satu apotik. Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pengguna antihistamin, tujuan penggunaan, golongan dan jenis antihistamin, serta obat lain yang menyertainya. Penelitian menggunakan purposive sampling dan waktu retrospektif pada data resep selama 3 bulan dari bulan Februari-April 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 212 resep pasien yang menggunakan obat antihistamin, pengguna terbanyak adalah pasien wanita (50,47%), usia remaja akhir antara 19-25 tahun (38,7%), dimana obat penenang golongan antihistamin generasi pertama seperti sebagai CTM (Chlorheniramine Maleate) 54,88% lebih banyak digunakan dibandingkan non sedatif, antihistamin generasi ke-2 seperti Cetirizine 45,12%. Penggunaan antihistamin dengan indikasi urtikaria terbanyak (14,63%), sedangkan obat lain yang paling sering menyertai adalah golongan kortikosteroid (21,15%) yang terbanyak adalah Dexamethasone 11,45%. Berdasarkan jenis obat lain, paling banyak adalah Glyceryl Guayakolat (12,18%) yang merupakan ekspektoran. Penggunaan antihistamin di daerah masih didominasi oleh generasi pertama, penggunaannya juga disesuaikan dengan ketersediaan obat dan biaya pengobatan di daerah tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung, M.W., Nurdin, D. and Sabir, M., 2020. URTIKARIA PADA PEREMPUAN USIA 39 TAHUN: LAPORAN KASUS. Jurnal Medical Profession (Medpro), 2(2), pp.102-106.
Hendra, H.H., 2020. Peran Imunoterapi pada Tatalaksana Alergi Makanan (The Role of Immunotherapy in Food Allergy). Jurnal Kedokteran Raflesia, 6(2), pp.19-28.
Hox, V., Desai, A., Bandara, G., Gilfillan, A.M., Beaven, M., Olivera, A. and Metcalfe, D.D., 2014. Estradiol Has a Negative Impact On The Anaphylactic Response In Mice, Independent From Mast Cell Degranulation. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 133(2), p.AB58.
Kawuri, W.T., Yudhani, R.D., & Setyawan, N.A. 2019. Efek Antihistamin Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) dengan Induksi Ovalbumin. Jurnal Medis Cerdas. 2(1), p.18. https://doi.org/10.13057/smj.v2i1.27152
Lie JD, Tu KN, Shen DD, Wong BM. 2015. Pengobatan Farmakologi Insomnia. Farmasi dan Terapi. 40(11), pp.759-771.
Metcalfe, Dean. 2014. Jurnal Alergi dan Imunologi Klinis
Nurhidayati, Z. and Hamzah, M.S., 2017. Diagnosis dan Tatalaksana Pemfigoid Bulosa: Tinjauan Kasus pada Pasien Geriatri. Jurnal Majority, 6(3), pp.81-85.
Putri, A.S.D., 2019. Gambaran Profil Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Kulit Pada Warga Yang Tinggal Di Sekitar Area Pltu, Kota Palu, Indonesia. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 5(3), pp.29-37. https://doi.org/10.22487/j25020749.2019.v5.i3.14051
Sari, F. & Yenny, S.W., 2018. Antihistamin terbaru dibidang dermatologi. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, pp.61-65. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.924
DOI: http://dx.doi.org/10.52118/edumasda.v7i1.187
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Magdalena Niken Oktovina, Fitra Annisa, Nurwulan Adi Ismaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada
Pajajaran Street Number 1 Pamulang,
South Tangerang City, Banten Province, Indonesia, 15417
Telephone: 021-74716128 / Handphone : 081384462729
Edu Masda Journal by Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://openjournal.masda.ac.id/index.php/edumasda/index.