ANALISIS DETERMINAN TEKNIK PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN FLEBITIS
Abstract
Installation of an appropriate infusion is a procedure whose steps are taken in a hospital. This action will be qualified by its implementation if it refers to the fixed procedure for infusion. If this procedure is not done properly it will cause phlebitis. The purpose of this study was to determine the relationship between the implementation of infusion and the incidence of phlebitis in the inpatient ward of the Banten General Hospital. This research method used a correlational method with a cross sectional approach. The aim is to determine the relationship between the dependent variable and the independent variable, the data is collected by means of observation. The number of samples in this study amounted to 30 people consisting of 30 implementing nurses and 30 patients who had an IV infusion on 17 to 23 June 2019 selected by probability sampling with a simple random technique. The results showed that almost all of the respondents (86.6%) had the infusion done well, and most (43.3%) of the patients who had the infusion did not experience phlebitis. Based on the results of statistical tests, it was found that there was no relationship between the implementation of infusion and the incidence of phlebitis, p value = 0.061. It can be concluded that there is no relationship between the infusion technique and the incidence of phlebitis.
ABSTRAK
Pemasangan infus yang sesuai merupakan prosedur yang tahapan tindakannya dirumah sakit. Tindakan ini akan berkualitas dengan pelaksanaannya apabila mengacu pada prosedur tetap pemasangan infus. Jika prosedur ini tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan flebitis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pelaksanaan pemasangan infus dengan kejadian flebitis diruang rawat inap Rumah Sakit Umum Banten. Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, data dikumpulkan dengan cara observasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang terdiri dari 30 perawat pelaksana dan 30 pasien yang terpasang infus pada tanggal 17 sampai dengan 23 Juni 2019 dipilih secara probability sampling dengan teknik simple random. Hasil penelitian menunjukan hampir seluruh responden (86,6%) pemasangan infus dilakukan dengan baik, dan sebagian besar (43,3%) pasien yang terpasang infus tidak mengalami flebitis. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh hasil tidak ada hubungan antara pelaksanaan pemasangan infus dengan kejadian flebitis p value =0.061. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara teknik pemasangan infus dengan kejadian flebitis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Brunner & Suddarth. (2005). Keperawatan Medikal Bedah .(edisi 8). Jakarta: EGC
Depkes. (2010). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal Di Pelayanan Kesehatan. Depkes RI.
Hogonet, S. , (2005) Nosocomial Bloodsteam Infection and Clinical Sepsis. ISSN, vol.10.200.
Medika.
Instalasi Rawat Inap (IRI) Rumah Sakit Umum Banten, (2017). Buku Loporan Rutin Bulanan Rawat Inap. Serang
Mulyani, (2011) Cokro Aminoto & Nurlaila. Tinjauan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan Infus pada Pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Gombong. 2011. http:// www.menulisproposalpenelitian.com/2011/09/tinjauanpelaksanaanstandar.html
Notoatmodjo S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2003) Pengantar Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Andi Offset: Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Priharjo, Sarwono, (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridasa Printer.
Potter & perry. (2010). Buku Saku Keterampilan & Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC
Potter dan perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktik. Vol 2. Jakarta: EGC
Scahffe. (2000). Pencegahan Infeksi dan Praktik yang Aman. Jakarta: EGC.
Smeth , Bart. (2005). Psikolog Kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R & D, Bandung:
Alfabela.
Tamsuri, (2008). Konsep Terapi Intravena. Jakarta.EGC
Triwidiawati, Kristiawati dan Purnomo. (2013). Hubungan Kepatuhan Perawat Dalam Menjalankan SPO Pemasangan Infus Dengan Kejadian Flebitis. Jurnal Keperawatan. Semarang: STIKES Telegorejo Semarang.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Walgito. B. (2004). Bimbingan dan Konseling (Studi Karir). Yogyakarta: CV Andi Offset.
Waintein S.M, (1997)Plumers; Principle & practice of Intravenous Therapy, Sixt
edition, New York, Lippincott.
World Health Organization. Prevention of Hospital Acquired Infection, a Practical Guide 2nd Edition.Do CDSa, Editor.WHO/ CDS/ CSR/EPH.2002.12 Available at : http://www.who.int/emc. [Cited : 12 Mei 2019].
World Health Organization. (2010). Penelitian Kesehatan. (online) http://www.undip.ac.id.pdf. Diakses 28 Mei 2019.
DOI: http://dx.doi.org/10.52118/edumasda.v5i2.126
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Riris Andriati, Fenita Purnama Sari Indah, Aisyah Aisyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada
Pajajaran Street Number 1 Pamulang,
South Tangerang City, Banten Province, Indonesia, 15417
Telephone: 021-74716128 / Handphone : 081384462729
Edu Masda Journal by Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://openjournal.masda.ac.id/index.php/edumasda/index.